Sabtu, 26 Juni 2010

Hidup sebagai jembatan menuju nikmat

       Dibelakang saya adalah sebuah jembatan yang dalam bayangan saya adalah sebuah benda / materi yang harus kita lawati dalam kehidupan di dunia ini, kita harus mempersiapan diri kita untuk menyebrang dengan selamat menuju tempat yang akan kita tuju
       Rasulullah SAW menyampaikan bahwa hidup kita di dunia ini diibaratkan sebagai sebuah jembatan menuju kehidupan akhirat yang kekal.
Ibnu Umar ra. Berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Memegang pundakku dan bersabda, "Didunia ini, jadilah kamu seperti orang asing atau penyebrang jalan." Ibnu Umar ra berkata, 'Jika kamu di sore hari, jangan menunggu pagi hari; dan jika kamu di pagi hari, jangan menunggu sore hari. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum kamu sakit, dan waktu hidupmu sebelum kamu mati." (H.R. Bukhari).
 Dunia hanyalah jembatan yang menghubungkan ke akhirat

Seorang mukmin menjalani hidup di dunia ini, hanyalah bagaikan orang asing atau seseorang yang menyebrang jalan. Ia tidak menetap di dunia, terlebih disibukkan atau tertipu dengan gemerlap kemewahannya. Baginya, dunia hanyalah tempat untuk sekadar lewat dan bukan tempat tinggal yang abadi

Jumat, 25 Juni 2010

       Persis Di belakang saya adalah sebuah jembatan yang dapat kita ibaratkan sebuah penghubung dari tempat yang satu ke tempat yang lain, sebagaimana kita hidup di dunia tentunya kita akan menyebrang dari kehidupan sementara kepada kehidupan yang abadi


Kehidupan Dunia.
       Sebuah realita tentang kehidupan dunia abad ini diterjemahkan sebagai kehidupan yang sementara, tempat untuk bersenang-senang, kehidupan modern, kehidupan yang abadi dan sebuah kehidupan yang fana. Di sisi lain kehidupan dunia dipandang sebagai jembatan menuju kehidupan setelah mati (akhirat), tempat mencari amal kebajikan, tempat menimba ilmu pengetahuan dan lain-lainya. Berangkat dari pemahaman di atas maka nyatalah kehidupan dunia yang fana ini hanyalah sebuah ujian bagaimana mengemban tugas-tugas kehidupan dan amanat kemanusiaan. Dengan demikian manusia akan merasa puas dan hidup tidak menjadi sia-sia tanpa melemahkan semangat berjuang dalam kehidupan
       
     Bagi orang-orang yang beriman, Allah menjadikan kehidupan dunia sebagai jembatan untuk kehidupan yang kekal (akhirat). Allah membimbing mereka meraih dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta mengajarkan mereka untuk mencari nafkah di dunia tanpa melalaikan waktunya untuk mengingat Allah. Dan juga memberikan kabar gembira sekaligus menuntun mereka dengan ajaran islam bahwa kehidupan dunia sebagai kehidupan untuk bertaubat dan mencari bekal di akhirat. Karena itu Allah menganjurkan manusia supaya teliliti dengan kehidupan dunia ini agar hidup tidak sia-sia. Membimbing manusia sebagai makhluk yang pandai bersyukur. Semua ini tidak lain hanyalah ujian bagi orang-orang yang beriman kepada Nya dan mengikuti ajaran islam